Masa depan adalah sesuatu yang benar-benar harus dipersiapkan. Yakinlah, saat seluruh jiwa dan raga kita berjuang mati-matian, Tuhan akan menjawab dengan hasil yang menjanjikan.
Sekalipun kenyataan tidak sesuai dengan perencanaan, itulah takdir ketetapan. Dan apa yang Tuhan rencanakan untuk kita, adalah yang terbaik buat kedepannya.
So, keep spirit!
Welcome November
Jika aku mampu membedah diriku sendiri, aku ingin mengambil hatiku, lalu memeluknya.
Jauh,
Ku tatap penuh peluh
Dekat,
Ku rengkuh penuh harap
Ilalang tumbuh
Jarak merajalela
Sedang rinduku?
Bersusah payah mencarimu
Hilang ditelan bumi,
Bak mati terhimpit janji
Aku menetap menyambut pulangmu
Sedang kau berkelana mencari rindu baru
Aku,
Pupus padamu
Lekat-lekat kupandangi sinar harap
Hangat,
Bak tubuh rindu
Yang mendekap tanpa syarat
Riuh rasa bergemuruh dalam dada
Bermunajat
Menggema aksara
Tanpa tamat
Saat para rindu asing bertamu,
Padaku
Jangan risaukan
Pun jangan mencemas
Sebab di jantungmu, aku menetap
Tak mau lekas
Memilih tinggal
Dan ‘tak kan sudi berkemas
– mawarputih
Pada sudut desa
Dalam gang gulita
Dinding beku
Ruang tanpa kecupan
Bergeming
Menyesap kopi
Memetik kata
Membarakan dengan putung rokoknya
Tergamang
Bermuram durja
Menakar luka
Mencumbu kesedihan
Piatu
Dalam gelap yang pekat
Terpasung
Menanti pagi yang pucat
-mawarputih
Barangkali memang mungkin kamu harus tahu. Bahwa yang mampu bahagia setelah itu, tidaklah hanya kamu. Nyatanya, aku juga bisa bangkit. Buktinya bahkan sekarang aku berjuta-juta kali lebih bahagia setelah bersabar didera luka. Kau yang sombong dengan hal barumu, dan aku yang berdiam diri dengan kekosonganku. Kau yang kini tengah kacau dengan semua yang pernah kau banggakan, dan aku yang kini tengah menunjukkan bahwa hidupku tidaklah semengerikan yang kau bayangkan.
-mawarputih
Di Stasiun Malang,
Aku pernah menjadi perempuan paling bahagia
Kala mampu merasakan hangat dekap keluarga
Menggenggam rasa kasih yang merasuk ke sukma
Saat jam keberangkatan tiba,
Langkah kami berpijak penuh cinta
Saling merengkuh pun menjaga sesama
Menikmati perjalanan panjang yang 'tak terlupa
Aku ingin mengecup lolongan bising kereta api
Membawanya pulang bersama pijar senjakala
Yang hari itu membawa kita menuju Ibu kota,
Jakarta
Malang, 12 Desember 2018
mawarputih
Rinai Aksara 